Jangan Marah, Ah...


Coba Anda pikirkan lagi sebelum amarah meledak, karena menurut penelitian, si pemarah memiliki paru-paru yang lemah. Harvard School of Public Health mengukur kapasitas paru-paru dan tingkat amarah 670 pria sebanyak tiga kali selama delapan tahun berturut-turut. Penelitian itu menemukan bahwa kekuatan paru-paru mereka yang mudah marah lebih rendah dibandingkan yang tak gampang marah.

"Saat Anda marah, tubuh memproduksi hormon yang mempersiapkan diri untuk berkelahi," ujar Dr. John Moore-Gillon, presiden British Lung Foundation. "Kondisi ini membentuk zat kimia yang merusak sel pembuluh tenggorokan. Pembuluh tersebut akan mengecil sehingga Anda akan merasa sesak napas."

Dr. Moore-Gillon mengakui bahwa jenis kerusakan paru-paru seperti ini memang kecil dibandingkan akibat merokok. Namun dalam jangka panjang, kerusakan ini tak dapat diperbaiki lagi. Jadi bila ada sesuatu yang memicu amarah, tarik napas, hitung sampai 10, lalu tanyakan kepada diri Anda, "Apakah saya perlu marah?"



Sumber: RD Mei 2007

Tidak ada komentar: