Mengonsumsi vitamin dan mineral tambahan dalam bentuk
suplemen memang masih menjadi area abu-abu di kalangan dunia kesehatan.
Memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh memang memberikan benefit untuk
kesehatan kita, tapi seberapa banyak suplemen tambahan yang dibutuhkan masing-masing
orang itu yang sulit diketahui.
Bagi orang awam, cukup sulit menentukan vitamin dan
mineral tambahan apa yang harus dikonsumsi demi kesehatan. Di bawah ini
terdapat pengetahuan umum tentang vitamin dan mineral tambahan yang diperlukan
untuk beberapa golongan. Kita dapat mengetahui apa yang dibutuhkan tubuh kita
berdasarkan kebutuhannya.
Bayi
dan Anak-anak
Bayi yang diberi ASI dari sang ibu biasanya sudah cukup
menerima vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh mereka. Namun, di beberapa
kasus, memang masih dibutuhkan vitamin D dan K. Kandungan vitamin K yang
terdapat di ASI tidak banyak, dan inilah vitamin yang dibutuhkan bayi baru
lahir yang masih minum ASI. Kebanyakan bayi diberi suntikan tambahan vitamin K
saat mereka terlahir di dunia.
Sedangkan untuk vitamin D, biasanya diperoleh dari sinar
matahari. Itulah mengapa kebanyakan bayi sering “dijemur” sekitar pukul
07.00-08.00 pagi untuk mendapatkan asupan sinar matahari. Maka, bayi yang
kekurangan vitamin D, yang kadar normal yang dibutuhkan tubuh sekitar 200-300
IU, disarankan untuk diberi asupan vitamin D tambahan. Sebuah penelitian di
bidang kesehatan pernah menyatakan, bayi di bawah usia 1 tahun bila diberi
suplemen vitamin dan mineral tambahan, akan membantu mencegah penyakit diabetes
tipe 1 di masa yang akan datang.
Perokok
Semua tahu rokok berdampak buruk terhadap kesehatan. Maka
tidak heran, seorang perokok memerlukan suplemen tambahan vitamin dan mineral
yang hilang akibat rokok, terutama vitamin C. Selain itu, suplemen folic acid juga sangat disarankan untuk
dikonsumsi perokok. Saat perokok mengonsumsi suplemen vitamin antioksidan
tinggi, hal itu bisa berbahaya bagi kesehatannya, terutama suplemen beta-karotin. Daripada mengonsumsi
banyak suplemen tambahan, para perokok lebih disarankan untuk mengubah pola
makan mereka dengan banyak mengonsumsi buah-buahan segar, sayuran, dan makanan
berserat tinggi. Tentu saja, para pakar kesehatan terus menyarankan dan
berharap para perokok bisa menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Tapi, memang
merokok menimbulkan ketergantungan pada beberapa orang, sehingga mereka yang
tetap memutuskan untuk merokok, mereka harus tetap mengonsumsi suplemen
tambahan.
Alkoholik
Pecandu alkohol biasanya banyak kekurangan vitamin dan
mineral. Jenis vitamin yang paling dibutuhkan oleh peminum alkohol adalah
vitamin C, vitamin B1 (thiamin), folic acid, vitamin B6 (pirydoxine), dan vitamin B2 (riboflavin).
Orang
Dewasa
Sebuah penelitian pernah dilakukan tentang perlunya
suplemen vitamin dan mineral tambahan. Hasilnya, satu dari 30 orang dewasa yang
kurang memiliki pola makan sehat, menderita kekurangan vitamin dan mineral.
Orang dewasa yang kurang mendapat cahaya
dari sinar matahari bisa dipastikan kekurangan vitamin D. Mereka juga bisa
kekurangan asupan vitamin B12, vitamin B6, dan folic acid.
Sebuah studi pernah menemukan fakta bahwa sistem
kekebalan tubuh orang dewasa bisa ditingkatkan dengan mengonsumsi suplemen
tambahan vitamin E melebihi dosis yang dibutuhkan orang pada umumnya. Harus
diingat, bahwa metabolisme tubuh seseorang dapat berkurang seiring dengan
pertambahan usia. Dan, pada orang dewasa, hati membutuhkan waktu lebih lama
untuk mencerna obat-obatan dan suplemen yang dikonsumsi tubuh.
Kita juga perlu memperhatikan dosis yang tepat saat
mengonsumsi suplemen. Sebagai contoh, terlalu banyak mengonsumsi vitamin A
malah dapat meningkatkan racun di tubuh orang dewasa. Walaupun begitu, para
ahli kesehatan tetap menganjurkan orang dewasa untuk mengonsumsi suplemen
tambahan untuk menjaga daya tahan tubuh.
Orang
Diet dan Vegetarian
Mereka yang sedang melakukan diet dengan mengonsumsi
1.000 kalori sehari harus mengonsumsi multivitamin dan berkonsultasi dengan
ahli gizi. Sedangkan para vegetarian yang tidak mengonsumsi daging dan susu
hewani biasanya membutuhkan riboflavin/vitamin
B2, vitamin D, dan suplemen vitamin B12. Sedangkan mereka yang mengonsumsi
telur dan susu perlu memperhatikan beberapa hal, seperti kerontokan rambut dan
masalah lain yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Wanita
Hamil dan Menyusui
Banyak hal yang harus dilakukan selama masa kehamilan.
Wanita hamil dan menyusui kadang tidak menyadari tubuhnya membutuhkan vitamin
tambahan, khususnya vitamin B yang penting bagi kesehatannya. Folic acid dibutuhkan untuk mengurangi
risiko bayi lahir cacat. Multivitamin juga diperlukan untuk mencegah kelainan
jantung pada janin. Untuk perlindungan maksimal, baik suplemen folic acid atau pun multivitamin
sebaiknya dikonsumsi sebelum si wanita berencana untuk hamil. Asam folat yang
dikonsumsi dari buah-buahan belum cukup untuk wanita hamil, itulah mengapa
suplemen tambahan dibutuhkan.
Sedangkan untuk wanita menyusui, folic acid yang dibutuhkan sekitar 260-280 mcg, berbeda dari wanita
hamil yaitu 400 mcg. Untuk choline,
wanita hamil membutuhkan 450 mg, dan wanita menyusui sedikit lebih banyak,
yaitu 550 mg. Vitamin B6 dapat membantu mengatasi rasa mual di pagi hari yang
biasa diderita wanita hamil.
Meskipun salah satu penelitian menganjurkan wanita hamil
mengonsumsi suplemen vitamin K agar bayi yang dilahirkan tidak perlu diberi
suntikan vitamin K tambahan, namun biasanya para dokter kandungan tidak
menyarankan wanita hamil mengonsumsi suplemen tambahan vitamin K.
Risiko
Kelebihan Suplemen Vitamin
·
Vitamin A:
pandangan kabur, sakit kepala, kerusakan hati, dan gelisah tak wajar.
·
Vitamin D: batu
ginjal, tekanan darah tinggi, dan pengurangan fungsi pendengaran.
·
Vitamin K: kulit
kuning pada bayi.
·
Vitamin B3 (niacin): gangguan kulit, gangguan fungsi hati.
·
Vitamin B6:
keseringan mengonsumsinya akan menimbulkan ketergantungan.
·
Vitamin C:
terlalu sering bisa menimbulkan ketergantungan, diare, dan gangguan kesehatan
mulut.
Catatan:
Informasi yang terkandung dalam artikel di atas tidak bermaksud untuk mengambil
ahli rekomendasi langsung dari para ahli. Tetap berkonsultasi dengan dokter
atau ahli nutrisi untuk menentukan suplemen vitamin apa yang cocok buat Anda.
Sumber:
Majalah Luar Biasa Februari 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar