Banyak keluarga, terutama di kota-kota besar, yang kadang
merasakan waktu untuk hubungan keluarga sangat kurang. Apalagi, bagi pekerja
kantoran yang setiap hari terjebak macet. Sampai-sampai, istilah “tak pernah
kenal matahari” pun menjadi sesuatu yang lazim terjadi. Berangkat subuh,
kembali larut malam. Tak salah memang, asal kebersamaan dan komunikasi dalam
keluarga tetap terjalin dengan erat. Namun, justru inilah yang kadang
menjadikan keluhan banyak keluarga. Sebab, waktu yang tersita untuk pekerjaan
sangat besar porsinya dibandingkan dengan waktu untuk keluarga. Paling, hanya
libur Sabtu dan Minggu saja, jadwal untuk keluarga bisa dimaksimalkan. Itu pun
dengan catatan, asal tak lembur di akhir minggu.
Akibatnya, karena terus-menerus didera kerja tak henti,
komunikasi jadi tak lagi intens terjadi. Orangtua sibuk bekerja, anak pun “dididik”
oleh pembantu atau sekolah saja. Parahnya, jika kedua orangtua bekerja,
komunikasi ayah dan ibu pun sering kali jadi terkendala. Ujungnya, saat
komunikasi mampet, harmonisasi keluarga jadi taruhannya.
Sebelum hal yang ditakutkan terjadi, ada baiknya kita
segera mengoreksi diri. Ada kok hal-hal kecil yang jika dibiasakan bisa
melanggengkan hubungan. Berikut ini ada beberapa kiat bermanfaat yang bisa kita
terapkan agar – setidaknya- membuat jadwal supersibuk yang kita jalani lebih
memiliki arti bagi keluarga.
1. Mulai
hari ini, rencanakan lebih matang jadwal dalam sepekan.
Jika selama ini belum sempat, buatlah daftar acara atau
kegiatan yang diketahui oleh seluruh keluarga. Dengan cara ini, komunikasi
tertulis setidaknya bisa membuat kita saling tahu apa yang akan dilakukan,
minimal dalam sepekan. Ayah bisa menulis jadwal tetap di kantor, Ibu pun
demikian. Tak lupa, si kecil pun harus kita ketahui jadwal pasti sekolah atau
ekstrakurikuler maupun les-les yang diikutinya.
2.
Buatlah jadwal khusus kegiatan keluarga.
Berdiskusilah dengan keluarga setiap akhir pekan atau
setidaknya sebulan sekali. Buatlah jadwal kegiatan yang bisa melibatkan seluruh
keluarga. Cobalah cek apakah ada tanggal libur ekstra di bulan yang akan
dijalani. Jika perlu, ambil cuti tambahan agar bisa makin intens berkumpul
dengan keluarga. Tak perlu pergi jauh, tapi setidaknya ada kegiatan yang bisa
diprioritaskan untuk kebersamaan keluarga.
3.
Biasakan membuat rekreasi keluarga minimal sebulan sekali.
Jauh-jauh hari, jika memungkinkan, buatlah jadwal
rekreasi keluarga. Seperti namanya, re-kreasi –atau kreasi ulang- sebenarnya
bertujuan agar ada penyegaran atau kreasi dalam hubungan yang terjalin di
sebuah keluarga. Pergi ke kebun binatang, nonton film bersama, bersepeda
keliling, piknik kebun, atau aneka kegiatan mengasyikkan lainnya bisa kita
pilih agar kebersamaan makin terjalin. Pastikan, semua keluarga menyenangi dan
menikmati aktivitas rekreasi yang dipilih. Karena itu, libatkan semua keluarga
dalam memilih acara sebelum diputuskan hendak ke mana.
4.
Batasi waktu menonton televisi setiap hari.
Menonton televisi memang menghibur. Kadang, bahkan dapat
menjadi sarana relaksasi kita dari kesibukan bekerja sehairan. Namun, jika
kebablasan, waktu yang digunakan menonton televisi seringkali tanpa disadari
malah bisa mengurangi waktu untuk keluarga. Untuk itu, jika memungkinkan,
batasi waktu menonton televisi dan ganti dengan kegiatan bersama keluarga yang
lebih bisa menjalin kebersamaan. Misalnya, main monopoli, ular tangga, atau
beragam permainan mengasyikkan yang mengundang tawa.
5.
Batasi juga penggunaan komputer dan internet.
Jika memungkinkan, jangan bawa pekerjaan kantor ke rumah.
Maksimalkan internet dan komputer di rumah untuk interaksi dengan anak, bukan
untuk pekerjaan kantor yang tersisa. Untuk itu, bantulah si kecil mengerjakan
pekerjaan rumah dari sekolah dengan komputer. Saat itu, jalinlah komunikasi
lebih intens dengan si kecil bersama dengan pasangan.
Ide-ide
Kecil untuk Kebersamaan Keluarga
1.
Berjalan-jalan.
Ajak pasangan dan anak jalan-jalan di sekitar rumah atau
di lokasi tertentu. Agar si kecil tak bosan, buat permainan kecil. Misalnya,
mencari “harta karun” tersembunyi yang kita simpan di balik bebatuan atau di
mana saja yang membuat kita bisa asyik mengikuti si kecil jadi detektif cilik.
Kalau perlu, sesekali ajak keluarga mengikuti acara family walk atau jalan
sehat pagi yang biasa dilombakan. Interaksi yang terjalin dengan keluarga lain
yang ikut acara yang sama akan membuat acara lebih seru dan menyenangkan.
2.
Aktivitas luar ruang.
Berbagai aktivitas seru luar ruang bisa dilakukan. Mulai
dari bersepeda, main basket di lingkungan kompleks, menerbangkan layang-layang,
memancing, atau berenang di kolam yang ada di sekitar akan jadi kegiatan
bersama yang menyenangkan. Hanya saja, pastikan agar si kecil jangan merasa
terpaksa dengan apa yang dikerjakan.
3.
Aktivitas dalam ruangan.
Jika hujan di luar, tak perlu khawatir. Ada banyak acara
menyenangkan yang bisa kita kreasikan bersama. Misalnya, main game bersama.
Atau, menari dan menyanyi bersama dengan iringan musik dari CD atau televisi.
Sesekali, buatlah mainan halang rintang yang bisa dimainkan bersama si kecil.
Namun, pastikan si kecil aman bermain. Dengan kebersamaan yang terjalin dalam
berbagai permainan, akan membuat keluarga jauh lebih harmonis dan penuh suka
cita.
Sumber: Majalah Luar Biasa April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar