Kebijaksanaan


Pengarang Tak Dikenal.

Tiga koboi sedang berkuda, menggembalakan ternak sejak pagi-pagi sekali. Salah satu dari mereka adalah Navajo Indian, dan dua lainnya pria kulit putih. Mereka bekerja keras menggiring ternak-ternaknya sepanjang hari, sehingga tidak memiliki waktu untuk makan. Ketika hari menjelang sore, mereka mengembalikan ternak-ternak ke dalam kandang.

Koboi 1:
"Akhirnya selesai juga kerja kita hari ini."
Koboi 2:
"Ya ampun, aku lapar sekali."
Koboi 1:
"Karena lapar, di mataku bulan itu tampaknya seperti roti panggang lezat sekarang ini."
Koboi 2:
"Dan awan di sebelahnya seperti bir yang berbusa."
Koboi 1:
"Alangkah enaknya jika itu sup ayam dengan kacang yang banyak."
Koboi 2:
"Bagaimana jika sayur-mayur segar dengan stik sapi yang empuk?"
Koboi 1:
"Sop kepiting, atau salmon panggang, atau kentang goreng pasti enak sekali rasanya."
Koboi 2:
"Kalau sedang lapar, hamburger pun akan jadi makan malam yang istimewa."

Navajo Indian yang dari tadi diam saja membuat teman-temannya menjadi heran.


Koboi 2:
"Taruhan, kau pasti lapar."
Indian:
"Tidak, aku biasa-biasa saja."
Koboi 1:
"Apa kau tidak lapar sudah melewatkan makan siang seperti kami?"
Koboi 2:
"Alangkah anehnya."

Akhirnya, mereka tiba di sebuah restoran. Mereka memesan makanan, lalu makan bersama. Ketika sedang makan, Navajo Indian makan paling lahap. Hal itu membuat kedua temannya bingung.


Koboi 1:
"Dia makan lebih lahap daripada kita."
Koboi 2:
"Katanya kau tidak lapar?"
Indian:
"Rasanya tidak bijak mengakui bahwa aku lapar, ketika kita sedang tidak punya apa pun untuk dimakan."
Koboi 1 dan 2:
??
Indian:
"Jika terus-menerus mengatakan lapar, padahal tidak ada apa pun untuk dimakan, kita akan semakin lapar. Seperti jika tetap memikirkan betapa hausnya ketika berada di padang gersang, sebentar saja kita akan pingsan."


Pesan moral:


Jika kita mengatakan lapar padahal tidak ada apa pun untuk dimakan, kita akan semakin lapar.


Jika kita mengeluhkan kaki yang pegal selama perjalanan panjang, perjalanan itu akan terasa semakin lama.

Jika kita mengagumi bunga-bunga dan pohon-pohon hijau di tepi jalan, dan memandangi serangga dan burung-burung yang hidup di pepohonan, seolah-olah kita pemburu harta karun, maka perjalanan akan semakin menarik dan menyenangkan, bukannya semakin berat dan sulit.

Kebijaksanaan adalah keajaiban yang dapat mengubah penderitaan menjadi kesenangan.




Sumber: Chicken Soup for the Soul, Perjalanan Ajaib.

Tidak ada komentar: